DPRD Usulkan Pengadaan Alat Fitnes 2,5 M dan Buku Ahok 30 M

Tak hanya heboh soal anggaran siluman untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS), ada juga anggaran aneh lain dalam APBD DKI 2015 yang diajukan DPRD ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Nilai yang di anggarkan juga tidak main-main, 2,5 miliar rupiah. Dalam anggaran yang diajukan DPRD DKI, sejumlah SMA dan SMK diusulkan mendapatkan alat fitnes. Satu sekolah mendapatkan anggaran Rp 2.500.000.000 untuk membeli alat fitnes.

Berikut ini daftar lengkap pengadaan alat fitnes untuk sekolah di Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Selatan seperti dilansir dari jakarta.go.id, Senin (2/3):
  1. Pengadaan Peralatan Fitness SMA Negeri Untuk Kecamatan Pancoran: Rp 2.500.000.000 
  2. Pengadaan Peralatan Fitness SMK Negeri Untuk Kecamatan Kebayoran Baru: Rp 2.500.000,000
  3. Pengadaan Peralatan Fitness SMK Negeri Untuk Kecamatan Mampang: Rp 2.500.000.000
  4. Pengadaan Peralatan Fitness SMK Negeri Untuk Kecamatan Pasar Minggu: Rp 2.500.000.000
  5. Pengadaan Peralatan Fitness SMK Negeri Untuk Kecamatan Setia Budi: Rp 2.500.000.000 
  6. Pengadaan Peralatan Fitness SMK Negeri Untuk Kecamatan Tebet: Rp 2.500.000.000
Malah dalam RAPBD yang diserahkan versi DPRD, ada penganggaran buku tentang Ahok yang dibuat dalam penganggaran Pengadaan Buku Trilogi Ahok. Buku tersebut terdiri dari tiga versi. Versi pertama berjudul Nekad Demi Rakyat, versi kedua Dari Belitung Menuju Istana dan Tionghoa KeturunanKu, Indonesia Negara Ku Membangun. Setiap buku, masing-masing dianggarkan Rp 10 miliar. Artinya, untuk ketiga buku itu disiapkan Rp 30 miliar.

Ahok menegaskan tak pernah menganggarkan ketiga buku itu. Lagi pula, katanya, apa untungnya dia membuat buku dengan judul-judul demikian. "Ngapain bikin buku trilogi, itu namanya fitnah banget. Gue masih mampu bikin buku gue sendiri!" katanya dengan nada geram usai mengisi acara di sela kunjungan di Rutan Pondok Bambang, beberapa waktu lalu.

Ditambahkan bekas kepala dinas pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, dia juga tak pernah mengajukan anggaran itu. Dia pun sudah mengoordinasikan dulu dengan kadisdik saat ini, Arie Budiman. "Setelah berkoordinasi semalam dengan bapak Kadisdik, pada zaman saya dulu nggak ada yang mengajukan itu," jelas Lasro di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3). Dia juga belum bisa memastikan apakah benar DPRD yang memasukkan anggaran tak jelas itu. 


Baca juga RAPBD Versi Ahok dan DPRD Bisa Di Unduh Di Situs Resmi Pemprov DKI
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment