Pemenang Tender UPS, Dari Mulai Tempat Servis AC Hingga Pabrik Tepung Ikan

Pemenang Tender UPS, Dari Mulai Tempat Servis AC Hingga Pabrik Tepung IkanGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membongkar permainan anggaran mark up pengadaan uninterruptible power supply (UPS) seharga miliaran rupiah dalam APBD DKI 2014. Salah satu pemenang tender pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk sekolah di DKI Jakarta adalah CV Bintang Mulia Wisesa. Perusahaan tersebut memenangkan tender untuk SMAN 27 dengan nilai proyek Rp 5.831.375.000.

Dilansir dari merdeka.com, Minggu (1/3), ternyata kantor CV Bintang Mulia Wisesa hanya sebuah rumah. Kantor tersebut beralamat di Jalan Bugis Raya No.110, RT 005/RW 01, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.  Sang pemilik rumah, Zainuru, mengkonfirmasi mengenai pengadaan UPS senilai miliaran tersebut. Zainuri mengaku tak tahu. Dia mengatakan, pemenang tender adalah anaknya.

"Kalau saya mah gak tahu-menahu soal pengadaan UPS, saya cuman ngurusin bengkel saja, kalau soal UPS yang megang anak saya, saya tidak bisa menjelaskan apapun, takut salah bicara" ujar Zainuri.

Setelah memberikan pernyataan singkat, Zainuri langsung masuk ke rumah. Dia enggan berbicara lagi soal UPS. Di halam rumah, terpasang sebuah spanduk bertuliskan service pendingin udara mobil. Terdapat juga sebuah plang bertuliskan: 'CV Bintang Mulya Wisesa, General Contractor and Supplier, menerima Service/Repair AC Mobil, AC Rumah, Kulkas, Dispenser, Jual AC Baru/AC Bekas, Terima Tukar Tambah'.

Berbeda dengan pemenang tender lainnya, salah satu pemenang tender CV Artha Prima Indah diduga beralamat fiktif. Berdasarkan data yang diungkap Ahok, CV Artha Prima Indah merupakan pemenang tender pengadaan UPS untuk SMAN 94 yang berada di Jakarta Timur. Namun saat didatangi, alamat di Jalan Penganten Ali RT 08/06 No 65 C-D tidak ditemukan kantor perusahaan itu 

Hans, Ketua RT setempat mengaku tidak pernah mengetahui ada perusahaan CV Artha Prima Indah yang berlokasi di wilayahnya. "Alamatnya di Penganten Ali RT 08 itu tidak ada, 65 C atau 65 D itu tidak ada, di RT saya ya. Apa lagi jenis bangunannya, tidak ada jenis bangunan itu dan tipe bangunan itu tidak pernah tipe bangunan seperti itu," kata Hans.

Pemenang tender lainnya CV Wiyata Agri Satwa, selaku pemenang tender untuk pengadaan UPS di SMKN 42 dengan nilai barang Rp 5.833.448.500. CV Wiyata Agri Satwa sendiri, sejak tahun 2009/2010 sudah berkantor pusat di Jalan Tambak Sawah Industri Blog D/10 RT 07 RW 02, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Setelah ditelusuri lokasi tersebut, ternyata cuma gudang penggilingan tepung ikan. Tidak terdapat plakat nama CV Wiyata Agri Satwa. Di dalam gudang terdapat tumpukan karung tepung ikan dan mesin giling. Sementara di lantai dua, dijadikan sebagai kantor pusatnya.

Saat dikonfirmasi terkait bidang usaha itu, Divisi Operasional CV Wiyata Agri Satwa, Ferry Cahyanto membenarkan kalau perusahaan tempat dia bekerja memang distributor tepung ikan. Setiap hari, kata Ferry, aktivitas di gudang tersebut adalah penggilingan bahan material pakan ternak, jenis tepung ikan. Untuk kemudian dipasarkan di beberapa daerah di luar pulau.

Namun, lanjut dia, selain usaha industri penggilingan tepung ikan, CV Wiyata Agri Satwa juga bergerak di bidang usaha lain, termasuk pengadaan barang dan mesin. Ditanya terkait pengadaan UPS untuk sekolah di Jakarta, meski mengaku tidak mengetahui proyek tersebut, Ferry tidak menyangkal kemungkinan perusahaannya menangani tender tersebut.

"Kan kita juga punya izin usaha di bidang jasa pengadaan barang juga. Tapi untuk masalah itu (UPS), saya tidak tahu, karena masalah proyek pengadaan barang itu divisi lain, kalau saya khusus menangani tepung ikan ini," katanya.

Memang, lanjut dia, beberapa costumer CV Wiyata Agri Satwa, di luar pelanggan tepung ikan, atau yang memesan peralatan kantor seperti mesin industri dan alat-alat berat, ada beberapa yang minta barang dikirim langsung.

"Jadi tidak semua barang pesanan itu diparkir di sini (gudang). Ada juga yang minta, begitu barang didapat, langsung dikirim. Barang pesanan yang kita dapat itu barang pabrikan. Ada juga yang dititipkan dulu di sini. Kalau itu (barang yang diparkir), saya tahu. Tapi kalau yang UPS itu saya tidak tahu, karena tidak di sini dan memang ditangani devisi lain," dalihnya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok, menengarai adanya dana 'siluman' dalam proyek pengadaan mesin UPS untuk sekolah-sekolah yang ada di Jakarta. Proyek pengadaan barang yang menggunakan anggaran Tahun 2014 itu, bernilai miliaran rupiah itu, ditengarai telah dimark-up. 


Baca juga DPRD Usulkan Pengadaan Alat Fitnes 2,5 M dan Buku Ahok 30 M
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment