Jokowi Batal Lantik BG, DPR Merasa Terhina

Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo untuk kesekian kalinya menyebut Presiden Joko Widodo telah menghina dan mencoreng muka DPR. Penghinaan tersebut dilakukan Jokowi saat memutuskan tidak melantik BG sebagai kapolri.

"Pertama dia tidak melantik calon yang dia calonkan sendiri dan sudah disetujui DPR dan sudah lulus fit and proper test," kata Bambang dalam diskusi bertajuk 'Babak Baru KPK vs Polri' di Jakarta, Sabtu (21/2).

Menurut politisi yang akrab dipanggil Bamsoet ini, penghinaan Jokowi kepada DPR bukan hanya sekali. Sikap penghinaan Presiden Jokowi terhadap DPR berikutnya, lanjut dia, yakni memunculkan calon kapolri baru, Komjen Badrodin Haiti. Selaku anggota Komisi III DPR RI, ia pun geram atas sikap Presiden Jokowi itu.

"Kemarin-kemarin bilangnya menunggu hasil sidang praperadilan. Sudah diputuskan menang praperadilan, enggak jadi dilantik malah mengajukan calon baru. BG kan sudah tidak jadi tersangka, sudah jadi orang merdeka. Jokowi menampar muka DPR dua kali. Ini contempt of parliament (menghina DPR." imbuhnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo membatalkan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. Jokowi memutuskan menyodorkan nama baru yakni Komjen Badrodin Haiti ke DPR sebagai calon Kapolri pengganti Komjen Budi Gunawan.

"Yang pertama mengingat bahwa pencalonan Komjen Pol Drs Budi Gunawan SH sebagai Kapolri telah menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat, maka untuk menciptakan ketenangan dan memperhatikan kebutuhan Kepolisian Republik Indonesia untuk segera dipimpin Kapolri yang definitif maka kami hari ini mengusulkan Komjen Pol Badrodin Haiti ke DPR sebagai Kapolri," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/2).

Saat ini Komjen Badrodin Haiti menjabat sebagai Plt Kapolri. Saat era Kapolri Jenderal Sutarman, Komjen Badrodin menjabat sebagai Wakapolri.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment