Polemik antara KPK dan Polri tengah dalam upaya damai setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi
memutuskan membatalkan pelantikan Budi Gunawan dan mengajukan Badrodin
Haiti sebagai calon Kapolri, serta memberhentikan pimpinan KPK, Abraham
Samad dan Bambang Widjojanto, untuk sementara dan menunjuk
Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji dan Johan Budi sebagai
pimpinan sementara.
Terkait hal itu, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpendapat permasalahan polemik KPK dan Polri tersebut lebih tepat diserahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang mengambil keputusan, yakni Presiden Jokowi. "Terkait KPK dan Polri itu kebijakan dari presiden yang berwenang pada saat ini, itu saja komentar saya," kata Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai menghadiri acara "Suistainable Bussines Award" di salah satu hotel di Jakarta, Rabu (25/2/2015) malam.
Selebihnya, Presiden ke-6 RI tersebut enggan berkomentar lagi mengenai kisruh KPK dan Polri era pemerintahan Presiden Jokowi, saat ini. Dalam acara tersebut, SBY mendapat penghargaan yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan yang seimbang ketika masih menjabat sebagai Presiden RI. Ia hadir bersama dengan istrinya Ani Yudhoyono beserta dengan para pengawalnya.
SBY juga menyampaikan agar pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan tetap dijaga serta diteruskan pada pemerintahan yang sekarang. "Saya dedikasikan penghargaan ini kepada seluruh masyarakat Indonesia, semoga masih bisa diteruskan lebih baik pada pemerintahan sekarang," katanya.
Selain itu, Ketua Umum Partai Demokrat itu juga berpesan kepada semua masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan demi keberlangsungan yang baik bagi generasi selanjutnya. Dalam penghargaan ini, SBY juga menekankan pentingnya menjaga dua hal tersebut yaitu, pertumbuhan ekonomi yang baik dan lingkungan yang seimbang. "Tidak semuanya memahami tujuan besar dari dua hal tersebut, maka semua pihak harus bekerjasama menjaganya," ujarnya.
SBY juga yakin pada pemerintahan yang baru, pasti memperhatikan hal-hal tersebut. "Presiden Joko Widodo pasti juga akan menyadari pentingnya menjaga lingkungan yang baik demi menjaga masa depan anak-cucu bangsa, tanpa saya beri pesan apapun terkait hal ini," tandas SBY.
Pada 2012, SBY pernah menghadapi polemik serupa, yakni perseteruan antara KPK dan Polri yang mencuat di tengah kasus dugaan korupsi Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo. Saat itu, SBY berharap agar KPK dan Polri dapat memperbarui MoU, kemudian dipatuhi dan dijalankan. Selain itu, ia meminta kedua lembaga tersebut untuk terus meningkatkan sinergi dan koordinasi dalam pemberantasan korupsi, sehingga peristiwa seperti ini tidak terulang di masa depan.
Terkait hal itu, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpendapat permasalahan polemik KPK dan Polri tersebut lebih tepat diserahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang mengambil keputusan, yakni Presiden Jokowi. "Terkait KPK dan Polri itu kebijakan dari presiden yang berwenang pada saat ini, itu saja komentar saya," kata Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai menghadiri acara "Suistainable Bussines Award" di salah satu hotel di Jakarta, Rabu (25/2/2015) malam.
Selebihnya, Presiden ke-6 RI tersebut enggan berkomentar lagi mengenai kisruh KPK dan Polri era pemerintahan Presiden Jokowi, saat ini. Dalam acara tersebut, SBY mendapat penghargaan yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan yang seimbang ketika masih menjabat sebagai Presiden RI. Ia hadir bersama dengan istrinya Ani Yudhoyono beserta dengan para pengawalnya.
SBY juga menyampaikan agar pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan tetap dijaga serta diteruskan pada pemerintahan yang sekarang. "Saya dedikasikan penghargaan ini kepada seluruh masyarakat Indonesia, semoga masih bisa diteruskan lebih baik pada pemerintahan sekarang," katanya.
Selain itu, Ketua Umum Partai Demokrat itu juga berpesan kepada semua masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan demi keberlangsungan yang baik bagi generasi selanjutnya. Dalam penghargaan ini, SBY juga menekankan pentingnya menjaga dua hal tersebut yaitu, pertumbuhan ekonomi yang baik dan lingkungan yang seimbang. "Tidak semuanya memahami tujuan besar dari dua hal tersebut, maka semua pihak harus bekerjasama menjaganya," ujarnya.
SBY juga yakin pada pemerintahan yang baru, pasti memperhatikan hal-hal tersebut. "Presiden Joko Widodo pasti juga akan menyadari pentingnya menjaga lingkungan yang baik demi menjaga masa depan anak-cucu bangsa, tanpa saya beri pesan apapun terkait hal ini," tandas SBY.
Pada 2012, SBY pernah menghadapi polemik serupa, yakni perseteruan antara KPK dan Polri yang mencuat di tengah kasus dugaan korupsi Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo. Saat itu, SBY berharap agar KPK dan Polri dapat memperbarui MoU, kemudian dipatuhi dan dijalankan. Selain itu, ia meminta kedua lembaga tersebut untuk terus meningkatkan sinergi dan koordinasi dalam pemberantasan korupsi, sehingga peristiwa seperti ini tidak terulang di masa depan.
0 comments:
Post a Comment